BLANGKON
Blangkon tidak sekedar busana hanya menjalankan lakon.
Surjan juga bukan hanya menjadi kajian.
Ingat makna dari kata JAWA yang berarti "jujur" dan "rendah hati".
Hamemayu.
Jangan meremehkan sesuatu yang telah engkau ketahui apalagi melihat dengan sebelah mata terhadap sesuatu yang tidak engkau ketahui, karena engkau akan menyesal dikemudian hari.
Ketika moyang telah berucap dengan hati yang teguh, tangguh dan tulus ikhlas, maka saat itu telah lahir kata-kata yang penuh makna, Hamemayu Hayuning Bawana, Turut Serta Mempercantik Indahnya Dunia dan Melestarikan Bumi.
Dunia, manusia, hewan, tumbuhan, alam semesta memang sudah cantik, tetapi kami tidak puas hanya sekedar mengagumi atau mungkin bahkan mengeksploitasi, akan tetapi kami mendapat tugas menjaga, melestarikan dan nguri-uri dengan hati yang penuh dengan kejujuran dan keikhlasan, seperti yang menjadi makna dari kata JAWA tadi.
Menyatu.
Manusia selalu berproses dan belajar. Ketika kita telah memutuskan untuk memakai Blangkon, maka kita tidak saja telah memutuskan untuk memakai ageman atau busana kebesaran, akan tetapi kita telah memutuskan untuk menghayati segala falsafah yang menyertai blangkon tersebut
Kita harus belajar terus untuk mengasah hati nurani agar tetap menjadi bagian diri kita agar, kita tetap selalu belajar untuk jujur dan rendah hati,
Kita juga seyogyanya selalu membaca situasi sekeliling dan alam semesta, untuk mempertebal rasa kepedulian kita kepada Alam semesta dimana kita berpijak, serta peduli kepada sesama yang ada disekeliling kita, maupun yang bertebaran diseluruh muka bumi.
Yogyakarta
by wijanarko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar