PENCARI CINTA
Pengembara yang mengembara
Hutan belantara yang berharimau puma telah menjadi sahabat akrab
Tubuh diselimuti embunnya pagi
Melangkah menyerap nafas daun-daun yang berserakan
Hutan yang berkayu rindang tinggi menjulang
Sanepo, kiasan, kebesaran yang hanya dapat dipeluk dengan hati yang sujud
Duduk diatas batu kepasrahan dan memejamkan hati membuka mata kalbu
Biarkan alunan percikan-percikan cahaya menari didepan mata pintu kalbu
Biru cahaya indah Sang pembawa berita gembira
Selalu menjalankan tugas mengangkat harkat martabat insan manusia
Meski harus melaui derita yang datang tidak kunjung berhenti
Wujud kepedulian DZAT yang mengajak Sang Maestro untuk membuka pintu kalbu dan mengasah akalnya agar tidak menjadi terbengkalai dan berdebu.
by : wijanarko
3 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar