Senin, 09 Juli 2012

= Matahari

MATAHARI.

Bangun pagi lalu mengantar sekolah mutiara-mutiara bangsa adalah pekerjaan rutin yang sangat menarik.
Wajah-wajah suci yang masih lelap dalam tidurnya terpancar pada anak-anak kita. Duh Gusti, Engkau berikan pemandangan yang terindah yang tiada putus-putusnya kepada hambamu yang lemah dan selalu ingin bertaubat dari kesalahan-kesalahannya ini.

Pemandangan.
Itulah gambaran pemandangan yang indah yang gratis yang selalu kita terima dari Yang Maha Kuasa.
Ketika kita mengantara anak - anak kita kesekolah menuntut ilmu, disana Sang Matahari juga sedang menunggu kita dengan senyum manisnya. Ketika pagi masih gelap, Sang Matahari telah menggugah sang malam agar tersibak dari jalan-jalan yang dilalui oleh para simbok-simbok yang ingin menjual dagangannya di pasar dan Sang Matahari juga tidak lupa melambaikan tangan harapannya kepada kita.

Aku memang harus heran, kenapa Matahari selalu terbit di ufuk timur dengan tidak jemu-jemunya meski ada gempa bumi atau gunung merapi yang meletus bahkan ketika ada peperangan.
Ternyata memang aku tidak boleh berhenti pada hanya sekedar heran, tetapi aku harus bersyukur dan berterimakasih kepada Yang Maha Kuasa karena kuliah-kuliah paginya lewat simbul-simbul dan gerak gerik dari ciptaannya.

Namun kitapun juga tidak boleh lupa bahwa kita adalah anak-anak Adam yang diciptakannya sebagai Makhluk yang sempurna, berdiri tegak bertumpu diatas kedua kakinya serta dilengkapi dengan akal, cipta karsa rasa serta kehendak rohani, anugerah yang sangat luar biasa yang tidak dipunyai oleh Sang Matahari sekalipun.

Jika kalau Matahari itu memancarkan cahaya, maka kitapun juga diberi anugerah mampu memancarkan cahaya, sekaligus menerima cahaya kehendakNya.
Oleh karena itu aku hanya ingin berbagi, ingatlah anugerah-anugerah itu, jagalah dan tetaplah berjuang dalam hidup ini, jangan berputus asa, kita akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan untuk tetap terus berkarya meski ada gempa bumi atau gunung erupsi bahkan jika ada perang nuklir meletus, hal itu tidak akan pernah mengusik kita untuk tetap terus berkarya membina mutiara-mutiara indah yang selalu memancarkan keindahannya pada setiap tidur lelap mereka, anak-anak kita, matahari-matahari kecil kita.
by MAM
09:25
2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar