PEDULI
Menyusuri kampung-kampung yang berlempung
Desa yang masih perawan embun paginya
Melihat mata anak-anak dan nenek yang lugu
Hati ini menjadi haru syahdu mengharu biru
Ingin memeluk kabut yang menyahut dipagi
Rasa itu selalu ada dan tidak bisa dihapus
Kalbu harus selalu siap diketuk oleh rasa
Aku tidak tahu apakah itu takdir atau nasib
Atau mungkin akulah yang menciptakan itu
Hal itu sudah tidak penting lagi bagiku kini
Karena yang juga penting adalah kepedulian
Yaitu kepedulian kepada sesama manusia
by : admin MAM
Jakarta, 6 April 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar