KARAKTER BANGSA.
Aku bukanlah seorang ahli filsafat atau seorang ahli sejarah, aku hanyalah seorang warga negara yang peduli kepada sesama terutama kepada generasi mudanya karena nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada diriku.
Bangsa ini adalah bangsa yang besar karena kebesaran dari para ksatria-ksatrianya, baik yang telah berjuang dan berkriprah dimasa lalu, sekarang dan di masa yang akan datang.
Rasa
Para ksatria - ksatria itu telah menyabung nyawanya dan memberikan seluruh harta bendanya dengan ikhlas untuk generasinya serta untuk generasi kita dan anak keturunan kita.
Mereka juga telah memeras otak serta segala karunia cipta karsa rasanya untuk membuat pedoman hidup bagi kita agar kita tidak ragu dalam setiap langkah kita, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup bernegara.
Apakah kita masih mempunyai rasa yang tersisa untuk menghormati jasa-jasa mereka atau kita memilih hanya menjadi seonggok daging hidup yang tidak mempunyai rasa ?
Jika kita masih merasa menjadi manusia yang mempunyai nilai-nilai yang adiluhung dan agung, maka mari kita bersama-sama singsingkan lengan baju kita untuk berbagi untuk berjuang menghormati jasa-jasa mereka serta merealisasikan apa yang menjadi cita-cita mereka, bukan hanya sekedar membuang energi suara kita yang tidak ada ujung pangkalnya.
Watak.
Para orang tua kita saat berjuang tentu saja mempunyai kehendak, mereka berharap agar kita mempunyai jati diri dan norma kehidupan sehingga hal tersebut mengental menjadi Karakter Bangsa.
Karakter Bangsa itu penting sekali untuk kehidupan kita bersama karena pada hakekatnya kita adalah makhluk sosial yang bergaul dengan kode etik yang kita taati bersama, sehingga tidak muncul homo homini lupus seperti apa yang dikemukakan oleh Thomas Hobbes.
by AdMam
20:29
25 Januari 2012
Aku bukanlah seorang ahli filsafat atau seorang ahli sejarah, aku hanyalah seorang warga negara yang peduli kepada sesama terutama kepada generasi mudanya karena nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada diriku.
Bangsa ini adalah bangsa yang besar karena kebesaran dari para ksatria-ksatrianya, baik yang telah berjuang dan berkriprah dimasa lalu, sekarang dan di masa yang akan datang.
Rasa
Para ksatria - ksatria itu telah menyabung nyawanya dan memberikan seluruh harta bendanya dengan ikhlas untuk generasinya serta untuk generasi kita dan anak keturunan kita.
Mereka juga telah memeras otak serta segala karunia cipta karsa rasanya untuk membuat pedoman hidup bagi kita agar kita tidak ragu dalam setiap langkah kita, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup bernegara.
Apakah kita masih mempunyai rasa yang tersisa untuk menghormati jasa-jasa mereka atau kita memilih hanya menjadi seonggok daging hidup yang tidak mempunyai rasa ?
Jika kita masih merasa menjadi manusia yang mempunyai nilai-nilai yang adiluhung dan agung, maka mari kita bersama-sama singsingkan lengan baju kita untuk berbagi untuk berjuang menghormati jasa-jasa mereka serta merealisasikan apa yang menjadi cita-cita mereka, bukan hanya sekedar membuang energi suara kita yang tidak ada ujung pangkalnya.
Watak.
Para orang tua kita saat berjuang tentu saja mempunyai kehendak, mereka berharap agar kita mempunyai jati diri dan norma kehidupan sehingga hal tersebut mengental menjadi Karakter Bangsa.
Karakter Bangsa itu penting sekali untuk kehidupan kita bersama karena pada hakekatnya kita adalah makhluk sosial yang bergaul dengan kode etik yang kita taati bersama, sehingga tidak muncul homo homini lupus seperti apa yang dikemukakan oleh Thomas Hobbes.
by AdMam
20:29
25 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar