Jumat, 17 Februari 2012

Yang Maha


Kenyataan.
Ketika kita mencoba untuk memahami hakekat Mahanya Yang Maha maka perlu kejujuran dalam diri kita.
Kejujuran yang didasari dan dilandasi dengan ilmu Hakekat serta kecerdasan-kecerdasan spiritual yang utuh karena logika saja tidak cukup.

Eksistensi.
Adanya kita adalah sudah cukup untuk membuka kesadaran diri dan pengakuan adanya MAHA dari Yang Maha tersebut.
Tetapi kenapa ?, kenapa kita tidak jujur kepada diri sendiri dan begitu lemah untuk menolak gelombang nafsu yang datang menerpa ?, apakah hal itu disebabkan oleh kemalasan dan terlalu lemah kepada diri sendiri ?

Nilai.
Siapa yang harus disalahkan ketika kita menjadi makhluk yang selalu menilai hal yang baik itu adalah sesuatu yang memuaskan nafsu level rendah tersebut ?, ach mungkin ini hanyalah sebuah wacana, wacana yang selalu muncul dan berkembang dari waktu kewaktu seperti sebuah dagangan yang dijajakan.

Kejujuran.
Bersyukur adalah jalan yang suci. Pengakuan adanya jasad fisik serta kecerdasan rohani sebagai suatu berkah merupakan titik awal dari usaha kita untuk mengakui dan memahami MAHANYA Yang Maha.

Cinta.
Meningkatkan dari hanya sekedar menyadari adanya jasad fisik dan kecerdasan rohani niscaya akan menggandeng kita kepada perjumpaan dengan rahasia-rahasia Cinta Indah dari Yang Maha.
Terus belajar untuk pasrah dan berusaha dengan daya upaya kesucian hati niscaya kita akan menemukan keindahan-keindahan Yang Maha tersebut.

byMAM
07:37
14 JANUARI 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar